INVESTASI, ASET, VS LIABILITAS? Anak Muda Wajib Tahu!

Halo semuanya, kali ini topik yang akan dibahas sebenarnya bukan topik yang familiar terutama bagi kita sebagai kaum milenial. Tapi menurutku, justru topik ini merupakan topik paling penting dan wajib untuk kalian ketahui sebagai dasar agar nantinya kalian tidak tersesat atau salah jalan dalam mengambil keputusan dan menentukan nasib keuangan kalian. 

Aset vs Liabilitas


Pernah ngga sedikit aja terbersit di benak kalian bahwa rumah, mobil, tanah, atau aset kalian lainnya beneran merupakan aset atau bukan?. Jangan-jangan itu semua termasuk liabilitas di kehidupan kalian. Loh emang apa bedanya kak?. Nah ini nih, saat ini banyak sekali orang yang merasa dirinya cukup berduit menghabiskan uangnya untuk membeli berbagai aset. Namun apa jadinya kalau kalian justru salah membeli? Maksud hati ingin membeli aset namun justru kalian malah membeli liabilitas. Membedakan yang mana aset dan yang mana termasuk liabilitas harus benar-benar kalian lakukan dengan benar, terutama jika kalian memang serius ingin sukses secara finansial. Memiliki aset memang sudah merupakan hal yang wajib saat ini yang biasanya memiliki tujuan utama adalah mendapatkan harga jual lebih tinggi dimasa depan ataupun menjadi sumber pemasukan rutin. Namun, salah-salah hal yang kalian anggap aset ini bisa jadi suatu saat akan merugikan kalian dan menjadi liabilitas. Udah makin bingung belum? (wkwk). Yaudah, yuk kita langsung bahas aja biar lebih jelas.

Pengertian Aset dan Liabilitas?

Aset vs Liabilitas

Aset merupakan segala sesuatu yang dapat menjadi sumber pemasukan yang pada akhirnya akan menambah kekayaan kita. Atau aset  juga sering dikonotasikan sebagai segala sesuatu yang mampu mendatangkan penghasilan bagi kita seperti tanah yang disewakan, usaha bisnis, hingga  kepemilikan surat berharga seperti saham dan obligasi. Sedangkan liabilitas atau kewajiban merupakan segala sesuatu yang menjadi sumber pengeluaran kita dan akan menghabiskan kekayaan kita atau mengurangi penghasilan kita. Contoh liabilitas seperti pajak, hutang, dan lain sebagainya. Namun bukan berarti setiap aset dan liabilitas masing-masing merupakan dua barang atau objek yang berbeda. Kadangkala aset dan liabilitas merupakan barang atau objek yang sama namun dikategorikan menjadi berbeda tergantung pada apakah dia menjadi sumber pengeluaran kita atau justru menjadi sumber pemasukan kita. Contoh nyatanya adalah ketika kita memiliki rumah. Ketika misalnya kita harus menghabiskan uang 1 juta rupiah per bulan untuk pemeliharaan rumah secara rutin, maka rumah ini akan disebut sebagai liabilitas. Namun apabila ternyata rumah ini tidak kalian tempati dan justru kalian sewakan (kontrakkan), maka karena rumah ini akan menghasilkan keuntungan atau pemasukan tambahan untuk kalian, kemudian rumah ini akan disebut sebagai aset dan bukan liabilitas. 

Contoh Aset dan Liabilitas

Lalu bagaimana cara memperbesar aset?

Investasi merupakan setiap usaha yang kita lakukan untuk menambah akumulasi nilai dari kekayaan kita. Oleh karena itu, untuk memperbesar aset maka mulailah membelanjakan uang yang kita miliki pada barang investasi modal (capital investment good), jangan justru kebanyakan membeli barang konsumsi (consumption good) yang tidak akan memberikan nilai tambah apapun. Adapun terdapat beberapa jenis barang yang termasuk kedalam investasi modal sebagai berikut:

  • Direct investment/investasi langsung
Direct investment merupakan jenis investasi dimana investor perlu untuk terlibat langsung dalam menjalankan usaha atau kegiatan yang dilakukan di tempat kita berinvestasi. Misalnya adalah membeli tanah, membangun pabrik, dan pembelian mesin-mesin produksi
  • Indirect investment/investasi tidak langsung
Indirect investment ini biasanya dapat kita sebut juga sebagai portfolio investment. Yang mana investor tidak perlu untuk terlibat langsung dalam menjalankan usaha atau kegiatan yang dilakukan di tempat kita berinvestasi. Indirect investment ini dikelompokkan menjadi dua yaitu pasar modal dan pasar uang. Nah jenis investasi pasar modal dan pasar uang inilah yang merupakan jenis investasi yang biasanya paling sering kita semua lakukan sebagai anak muda. Contoh dari incirect investment adalah sebagai berikut:
    • Pasar modal : Saham dan obligasi
    • Pasar uang : Tabungan, transaksi mata uang asing, dan deposito
  • Inventory investment
Inventory ivestment merupakan jenis investasi dengan cara membelian barang-barang tertentu yang memiliki nilai jual tinggi dengan harapan nilai jual dari barang tersebut akan naik dikemudian hari sehingga akan menaikkan keuntungan atau return yang didapat seiring berjalannya waktu. Contoh dari inventory investment yaitu investasi Emas, Barang antik, Lukisan, dan Logam Mulia

Indirect Investment untuk dilakukan Anak Muda

Seperti yang sudah aku jelasin sebelumnya bahwa salah satu cara untuk memperbesar aset kita adalah dengan melakukan investasi tidak langsung (indirect investment) yang kemudian dibagi lagi menjadi dua jenis yitu investasi pasar modal dan investasi pasar uang. Kita sebagai anak muda baik fresh graduate ataupun masih kuliah, tentu saja punya satu keterbatasan yang utama, yaitu keterbatasan dalam hal jumlah pemasukan atau penghasilan. Biasanya keterbatasan inilah yang kemudian membatasi kita untuk memilih jenis investasi apa yang bisa dan memungkinkan untuk dilakukan. 

Memilih jenis indirect investment ini memang merupakan pilihan yang bisa dikatakan paling mudah dan paling familiar bagi kita sebagai anak muda. Kita bisa memulai investasi tersebut baik di pasar modal maupun pasar uang. Kalian hanya harus memilih mana yang menjadi keinginan yang disesuaikan dengan kemampuan dan tujuan finansial kalian. Bahkan saat ini sudah banyak yang terjun kedalam dunia investasi pasar modal seperti saham dan obligasi melalui beberapa platform digital yang ada ataupun dikemas dalam bentuk lain seperti reksadana yang tentunya biaya awal untuk dapat melakukan jenis investasi ini tidak terlalu tinggi. Sedangkan investasi pasar uang juga masih banyak dilakukan, namun biasanya dengan tujuan bukan untuk mendapatkan return yang lebih tinggi. Melainkan untuk menabung dana darurat atau keperluan lainnya yang memerlukan risiko lebih rendah.

Kesimpulannya?

Nah menurut aku udah sangat sewajarnya nih kita sebagai anak muda wajib tahu betul mengenai perbedaan antara aset dan liabilitas agar kita nantinya mampu membeli aset secara benar. Salah satu cara untuk memperbesar kekayaan aset kita ya dengan cara membelanjakan uang kita kedalam jenis investasi modal yang aku sebutkan tadi. Tapi gak semua anak muda dong punya uang melimpah dan bisa membeli seluruh jenis investasi modal tersebut. Makanya aku sarankan mulailah dari jenis investasi yang paling ramah yaitu indirect investment. Disini kalian bisa memilih antara pasar modal atau pasar uang. Contohnya aja untuk investasi obligasi (pasar modal), kalian bisa melakukannya dalam kemasan reksadana melalui berbagai platform digital yang ada. Untuk saham sendiri sekarang sudah banyak banget bank-bank sekuritas yang menyediakan jasa pembukaan rekening saham. Untuk melakukan investasi sahamnya pun kalian bisa menggunakan aplikasi mobile yang memang merupakan mitra dari bank sekuritas tempat kalian membuka rekening saham. Kalau masalah investasi pasar uang, udah ngga usah aku jelasin lagi ya, karna nabung biasa dan deposito pasti sudah sangat familiar ditelinga kalian. Lalu kenapa aku tidak menyarankan untuk melakukan jenis direct investment ataupun inventory investment. Jawabannya sederhana, karena memerlukan modal yang tinggi dan perlu pengetahuan dan kemampuan yang lebih tinggi. Contohnya inventory investment yaitu investasi barang antik. Tentunya ini memerlukan biaya atau modal yang tinggi diawal untuk membeli barang antik tersebut. Namun saat ini beberapa jenis inventory investment seperti investasi emas sudah bisa dilakukan dengan modal yang sedikit, sehingga investasi emas bisa kalian lakukan dengan mudah.

Jadi menurutku, mulai sekarang kita sebagai anak muda harus sudah mulai berpikir untuk membeli sebanyak-banyaknya aset dengan cara investasi di berbagai jenis investasi modal dan menghindari semaksimal mungkin pembelian liabilitas. Dengan begitu kita semua akan mampu berinvestasi dengan cara pandang yang benar untuk mencapai berbagai tujuan keuangan kita dimasa depan.

Oke sekian dulu ya guys bahasan kali ini yang mungkin bukan bahasan familiar, namun bisa dikatakan sangat penting sebagai pondasi kita dalam berinvestasi. Nantikan artikel-artikel selanjutnya yaaa, terimakasih sudah membaca ;)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar